Ads 468x60px

Senin, 06 Mei 2013

KIAT SUN TZU

Pendahuluan
Sun Tzu adalah seorang filsuf praktis yang menulis The Art of War yang terdiri dari 7000 aksara
pada kira-kira tahun 500 sebelum Masehi.
The Art of War mungkin salah satu buku yang ditulis pada bilah-bilah bambu, karya yang diakui
ini telah meraih reputasi internasional sebagai intisari strategi meraih kemenangan.
Selama berabad-abad, The Art of War dijunjung tinggi oleh para ahli strategi Tiongkok maupun Jepang. Banyak pernyataan Mao diambil dari filosofi Sun Tzu. Sun Tzu adalah pendahuluan singkat terbaik untuk studi tentang perang, The Art of War memang naskah mendasar yang mantap tentang strategi.
STRATEGI TIMUR VERSUS STRATEGI BARAT
The Art of War adalah landasan dari strategi Timur. Tesis sentral Sun Tzu adalah bahwa anda bisa menghindari pertempuran kalau anda merencanakan strategi yang tepat sebelum pertempuran. On War karya Carl von clausewitz, seorang pejabatJerman yang menulis di zaman Napoleon, adalah landasan dari sebagian besar strategi Barat. Teori menurut Clausewitz berkonsentrasi pada pertempuran besar sebagai cara meraih kemenangan. The Art of War merupakan maha karya kesederhanaan. Ketika membandingkan Clausewitz dengan Sun Tzu, ahli strategi Liddel Hart berkomentar: “Sun Tzu memiliki visi yang jelas, wawasan yang lebih mendalam, kesegaran yang kekal”. Karya Sun Tzu umumnya tidak dianggap sebagai kontributor terhadap strategi militer Barat. Karya Sun Tzu adalah rahasia-rahasia bagi sukses bisnis maupun pribadi. Studi dan analisa yang berkesinambungan terhadap Sun Tzu menghasilkan wawasan-wawasan baru untuk membuka konsep-konsep meraih kemenangan.
PANDUAN STRATEGIS UNTUK PEMIMPIN
Menggunakan strategi Sun Tzu dalam bisnis bukanlah barang baru. Ada banyak bukti bahwa The Art of War memberikan kontribusi terhadap cara berpikir pemimpin-pemimpin modern.

The Art of War merupakan bacaan wajib untuk mengikuti kursus tentang kewirausahaan di Columbia University. Banyak pesanan The Art of War telah dilakukan oleh organisasi-organisasi bisnis, serikat dagang, dan aparat-aparat penegak hukum. The Art of War merupakan karya klasik bukan saja tentang strategi melainkan juga tentang kesederhanaan. Kesederhanaan The Art of War menjadikan pelajaran-pelajaran Sun Tzu langsung dapat dijabarkan menjadi strategi bisnis. Prinsip-prinsip Sun Tzu memantapkan landasan yang kokoh untuk memahami aturan-aturan strategi bisnis di milenium baru. Pelajaran-pelajaran Sun Tzu sudah ribuan usianya, dan ujian waktulah yang menjadikannya berharga bagi manajer bisnis.
STRATEGI DAN TAKTIK
Prinsip mendasar strategi itu sama bagi semua manajer, bagi segala waktu, bagi segala situasi. Hanya
taktik yang berubah dan taktik dimodifikasi sesuai berjalannya waktu.
Strategi paling baik didefinisikan sebagai “melakukan hal yang benar”. Sementara taktik adalah
“melakukan segalanya dengan benar”.
Strategi berhenti di perbatasan dalam perang dan di kantor-kantor pusat dalam bisnis; taktik dimulai
dengan kontak dengan pelanggan. The Art of War nya Sun Tzu memberikan pelajaran-pelajaran yang
mendasar untuk pemikiran strategis modern dan menjadi sumber ide-ide yang subur untuk taktik.


Menyusun Rencana
ATURAN-ATURAN STRATEGIS
· Evaluasilah Kondisi yang ada dengan seksama
· Bandingkanlah Atribut-atribut yang ada
· Carilah Peluang-peluang Strategis
Visi tentang organisasi ingin menjadi apa, haruslah direncanakan dengan kesadaran akan realita. Itulah sebabnya bab ini memfokuskan kepada evaluasi. Komponen-komponen visi mengartikulasikan maksud, misi, nilai-nilai patokan, dan gambaran yang jelas tentang masa depan organisasi. Dari visi, pimpinan dapat menentukan strategi, menetapkan inisiatif-inisiatif strategis, dan menyelaraskan organisasinya. Semakin canggih proses perencanaan, semakin sulitlah memperkenalkan fleksibilitas yang mengakomodasikan perubahan-perubahan dalam situasi. Suatu kekeliruan yang umum adalah menganggap perencanaan sebagai hanya proses mental, ide di kepala kita yang sekedar menengok ke masa lalu dan beradaptasi demi masa depan. Kalau rencana anda tidak ditulis, anda tidak mempunyai rencana sama sekali. Anda hanya mempunyai impian, visi, atau mungkin hanya mimpi buruk. Rencana tertulis yang sederhanalah yang paling efektif.
Penjabaran Lima Faktor Konstan Dalam Bisnis
1. Pengaruh moral artinya semangat melaksanakan misi.
2. Cuaca maksudnya adalah kekuatan-kekuatan eksternal.
3. Medan maksudnya pasar.
4. Komandan maksudnya kepemimpinan.
5. Doktrin dapat disamakan dengan prinsip-prinsip patokan.
Penjabaran “Evaluasi Kondisi-kondisi yang Ada
dengan Seksama”
Evaluasi yang baik adalah landasan operasi yang sukses Setiap evaluasi harus mencakup analisa seksama terhadap bagaimana caranya meningkatkan bisnis dengan pelanggan yang ada. Analisa yang dilakukan oleh Ogilvy & Mather menunjukan bahwa pengembalian dari investasi pemasaran yang dilakukan terhadap pelanggan yang ada itu bisa beberapa kali lipat dari pada investasi pemasaran yang dilakukan terhadap calon pelanggan. Ketika tindakan diambil tanpa evaluasi yang seksama terhadap situasinya, terlalu sering orang menggarap hal-hal yang keliru. Dalam keadaan seperti ini, hasilnya adalah bahwa banyak upaya dilakukan sia-sia. Evaluasi adalah sekedar metodologi untuk mengumpulkan data dalam proses terstruktur yang dirancang untuk mendapatkan fakta atau persepsi. Evaluasi bisa internal ataupun ekternal. Evaluasi bisa diadakan oleh seorang atau lebih individu. Evaluasi bisa berasal dari survei. Evaluasi yang baik menggali ke dalam akar penyebab dan mencari cara-cara baru yang lebih baik untuk meraih sukses. Ketika evaluasi diadakan oleh organisasi ekternal, para responden biasanya mempunyai peluang yang lebih baik untuk memberikan masukan. Ini memberikan peluang untuk mengumpulkan data yang lebih akurat.
Secara internal, evaluasi memberikan informasi tentang kekuatan-kekuatan dan kelemahan kelamahan yang dapat membangkitkan semangat serta mengarahkan pembaharuan diri. Secara eksternal, evaluasi mengungkapkan ancaman dan peluang.
Penjabaran “Bandingkanlah Atribut-atribut yang Ada”

0 komentar:

Posting Komentar